pembelajaran online untuk pemuda indonesia pecinta multimedia



post

Cahaya dan Pencahayaan


Cahaya merupakan gelombang elektromagnestis yang diterima oleh indera penglihat (mata) yang kemudian diteruskan ke otak yang akan merespon, menanggapi ransangan cahaya terebut. Sederhanya, tanpa cahaya maka benda tidak akan kelihatan. Atas dasar itulah, produksi film dan video memerlukan cahaya agar subyek bisa terlihat.

Pencahayaan televisi dan film memiliki fungsi-fungsi berikut:
• Menyinari obyek/subyek
• Menciptakan gambar yang artistik,
• Menghilangkan bayangan yang tidak perlu
• Membuat efek khusus.

Menyinari objek artinya memberikan pencahyaan agar objek atau subjek bisa terlihat jelas sesuai konsep film itu sendiri. Tidak semua bayangan itu diperlukan dan tidak semua bayangan tidak diperlukan. Dengan pencahayaan tetentu bayangan bisa dihilangkan, dikurangi,atau bahkan ditambah. Perlu tidaknya bayangan atau shadow, lagi-lagi sangat tergantung dari konsep film itu sendiri.

Three Points Lighting
Ini sudah menjadi rumusan atau formula dasar sebuah pencahayaan dalam produksi video, film, dan foto. Tiga poin penting itu terdiri atas : Key Light, Fill Light, Back Light.

Key Light adalah pencahayaan utama yang diarahkan pada objek. Keylight merupakan sumber pencahayaan paling dominan. Biasanya keylight lebih terang dibandingkan dengan fill light. Dalam desain 3 poin pencahyaan, keylight ditempatkan pada sudut 45 derajat di atas subjek.

Fill Light merupakan pencahyaan pengisi, biasanya digunakan untuk menghilagkan bayangan objek yang disebabkan oleh key light. Fill light ditempatkan berseberangan dengan subyek yang mempunyai jarak yang sama dengan keylight. Intensitas pencahyaan fill light biasanya setengah dari key light.

Back Light, pencahayaan dari arah belakang objek, berfungsi untuk meberikan dimensi agar subjek tidak “menyatu” dengan latar belakang. Pencahyaan ini diletakkan 45 derajat di belakang subyek. Intensitas pencahyaan backlight sangat tergantung dari pencahayaan key light dan fill light, dan tentu saja tergantung pada subyeknya. Misal backlight untuk orang berambut pirang akan sedikit berbeda dengan pencahayaan untuk orang dengan warna rambut hitam.

Selain 3 poin pencahayaan tadi masih ada jenis pencahyaan lainnya, yakni Background Light dimaksudkan agar setting/panggung tetap bisa kelihatan dengan baik.

Arah Cahaya
Arah cahaya dari pencahayaan akan bergantung pada ketinggian dan sudut dari sumber cahaya tadi. Dari atas, bawah, atau rata dengan obyek? Dengan demikian kita akan tahu bayangan yang dihasilkan cahaya tadi jatuh dimana. Peletakan sumber cahaya di atas subyek akan menghasilkan efek yang berbeda jika dibandingkan dengan peletakkan sumber cahaya dari arah bawah subyek. Arah pencahyaan ini biasanya disebut sebagai down angle dan up angle. Dengan down angle akan menghasilkan bayangan yang jatuh kea rah tubuh (kalau subyeknya orang). Sebagai contoh, konsep down angle bisa dilakukan pada scene interograsi, akan kelihatan dramatis. Sedangkan up angle akan menghasilkan pencahayaan yang kurang lazim, namun dengan penempatan pencahayaan seperti ini subyek akan kelihatan powefull dan gagah.

Kualitas Cahaya Kualitas pencahayaan berkaitan dengan keras atau lembutnya pencahyaan itu sendiri. Secara garis besar ada dua kualitas pencahayaan, yaitu hard light dan soft light. Hard light mempunyai karakteristik pencahyaan yang kuat dimana shadow atau bayangan lebih terlihat jelas. Softlight memiliki karakter sebaliknya, antara pencahyaan dengan bayangan hanya memiliki perbedaan yang tipis.

Rasio Pencahayaan
Lighting Ratio merupakan perbandingan antara brightness dan lightnest. Misalnya perbandingan 2:1, dimana pencahayaan area terang dua kali lipat dibanding area gelap. Teknologi video memungkinkan sampai pada rasio 4:1, area terang memiliki intensitas 4 kali lebih terang dibandingkan area gelap. Jika lebih dari itu, maka unsur detail bayangan atau shadow akan hilang.

Kontrol Cahaya
Ini merupakan metode untuk menambah atau mengurangi pencahayaan dari sumber cahaya. Penambahan atau pengurangan ini untuk menghasilkan efek tertentu. Misalnya efek cahaya matahari yang memancar masuk pada jendela kamar tidur, digunakan translucent yang ditempelkan dekat sumber cahaya.

Mengukur Intensitas

Intensitas cahaya yang yang dihasilkan dari key light, fill light,serta backlight bisa diukur oleh sebuah alat yakni Lightmeter. Ada dua jenis alat ini yaitu Incident and Reflectant. Incident diperuntukkan untuk mengukur intensitas cahaya yang “jatuh” pada subjek. Sedangkan Reflectant dipergunakan untuk mengukur intensitas cahaya yang dipantulkan oleh subyek.

Jenis-Jenis Lighting Banyak sekali jenis lampu yang digunakan dalam proses pengambilan gamar atau shooting. Jenis lampu itu terdiri atas :

* Blonde :1000-2000 watt, biasanya digunakan sebagai pencahayaan flood untuk area yang luas
* Readhead : 650 – 1000 watt, digunakan sebagai key flood untuk area yang luas
* Pepper Light : 100 – 1000 watt, lampu dengan intensitas rendah digunakan khusus untuk key atau fill light
* HMI : ini merupakan jenis lampu kualitas tinggi
* Hallogen : 100 – 500 watt, digunakan sebahgai key flood untuk area luas, jenis lampu ini biasanya digunakan untuk produksi dengan budgeting rendah.
* Fresnell : jenis lampu yang memiliki lensa khusus yang memancarkan cahaya

Temperatur Warna


Temperatur Warna merupakan kesan yang ditimbulkan oleh cahaya terhadap sebuah obyek ketika cahaya itu mengenai obyek. Ukuran temperatur warna dinyatakan dalam satuan derajat Kelvin (K). Semakin besar ukuran derajat Kelvin, maka warna obyek semakin putih, kebalikkanya maka obyek akan terlihat semakin menguning.

Aplikasi

Teori memang rada njelimet, bikin kepala nyut-nyutan. Tapi kawan, dengan dasar teori yang kuat, akan membantu kita di lapangan untuk “mempercepat” implementasi ide ke dalam tataran aplikatif. Demikian juga dengan tema cahaya dan pencahayaan kali ini.
Ada dua jenis pencahayaan yang bisa digunakan dalam pembuatan film, baik fiksi maupun non fiksi (seperti dokumenter). Jenis pencahayaan tersebut yakni artificial light (jelasnya ada di tulisan saya sebelumnya) serta available light. Available light adalah pencahayaan dengan memanfaatkan sumber cahaya yang ada. Available light di antaranya cahaya matahari, cahaya lampu yang ada di rumah, cahaya bulan, dan cahaya lampu di jalan. Jadi, available light berkaitan sumber cahaya yang sudah tersedia dan bagaimana agar sumber cahaya tersebut bisa digunakan untuk menyinari obyek. Jika hanya ada satu sumber pencahayaan, maka dipastikan itu sebagai pencahayaan utama atau keylight. Ada tiga point penting pencahayaan yang disebut three points lighting, tentang sudah saya jelaskan di lighting part 1. Dalam pemanfaatan available light bisa dimanfaatkan sebagai key light dan fill light.

Dalam Ruangan
Pencahayaan di dalam ruangan/indoor misalnya pencahayaan yang sudah ada (lampu neon atau lampu pijar). Pencahayaan ini bisa dimanfaatkan untuk keperluan shooting, walaupun bisa jadi banyak kelemahan, diantaranya intensitas cahaya yang dihasilkan terlalu rendah untuk kepentingan shooting. Dengan teknologi video digital hal ini masih bisa diakali dengan menaikan iris, walau demikian pasti ada batas toleransinya. Ketika kita menaikan f-stop di kamera, mungkin gambar yang dihasilkan akan tampak grainy/bintik-bintik. Usahakan, obyek mendapat pencahayaan yang cukup, walaupun tidak selalu solusi yang baik, coba memindahkan obyek/subyek yang akan anda shoot pada area cukup cahaya dimana cahaya lampu itu jatuh.
Jika anda akan shooting di dalam ruang kamar, anda bisa memanfaatkan cahaya matahari dari luar ruangan. Namun sekali lagi, anda harus mengatur posisi subyek agar mendapatkan intensitas pencahayaan yang diinginkan.



TATA CAHAYA




Fungsi Tata Cahaya
Secara umum, tata cahaya berfungsi untuk membentuk situasi, menyinari  gerak pelaku, dan mempertajam ekspresi demi penciptaan karakter pelaku. Dengan demikian, imajinasi publik ke situasi tertentu, yang tragis, yang sublim, yang lepas dari dunia keseharian atau spesifik iluminasi.
Secara khusus, tata cahaya dapat berfungsi untuk
  1. mengadakan pilihan bagi segala hal yang diperlihatkan
Hal yang sangat penting bagi cahaya lampu adalah dapat berperan di atas panggung untuk membiarkan penonton dapat melihat dengan enak dan jelas. Apa yang terlihat akan bergantung pada sejumlah penerangan, ukuran objek yang tersorot cahaya, sejumlah cahaya pantulan objek, kontrasnya dengan latar belakang, dan jarak objek dan pengamatnya.
  1. mengungkapkan bentuk
Jika sebuah pementasan lakon disoroti dengan cahaya lampu biasa, maka para pemeran, dan peralatan (properti), dan semua bagian dari skeneri akan nampak datar atau flat, tidak menarik. Di sini tidak nampak sinar tajam (high-light), tidak ada bayangan, dan monoton. Agar objek yang terkena cahaya nampak dengan bentuk yang wajar, maka penyebaran sinar harus memiliki tinggi-rendah derajat pencahayaan yang memberikan keanekaragaman hasil perbedaan tinggi-rendahnya derajat pencahayaan itu.
Pengungkapan bentuk pada hakikatnya disempurnakan oleh pencahayaan. Sudut datang cahaya dan arah cahaya lampu khusus, harus diramu bersama dengan hati-hati sehingga menghasilkan pencahayaan yang seimbang hingga ada pembeda antara keremangan dan bayangan. Kontras dan keanekaragaman warna juga merupakan bagian-bagian yang harus dapat dibedakan sehingga dapat memikiat perhatian penonton.
  1. membuat gambar wajar
Di dalam fungsi ini, juga termasuk cahaya lampu tiruan yang menciptakan gambaran cahaya wajar yang memberi petunjuk terhadap waktu sehari-hari, waktu setempat, dan musim.
  1. membuat komposisi
Membuat komposisi dengan cahaya adalah sama dengan menggunakan cahaya sebagai elemen rancangan. Hal ini terkait dengan kebutuhan skeneri, objek mana yang harus disorot dengan intensitas yang rendah/tinggi hingga berkomposisi bagus, pola-pola bayangan juga harus diperhatikan.
  1. menciptakan suasana (hati/jiwa)
Dengan pengaturan cahaya diharapkan dapat menciptakan suasana termasuk adanya perasaan atau efek kejiwaan yang diciptakan oleh pemeran dengan didukung oleh cahaya.

Macam-macam Lampu
Lampu tidak dapat berdiri sendiri dalam tata cahaya, melainkan wajib hukumnya untuk berpadu dengan listrik, kabel sebagai penghantar listrik, holder sebagai rumah lampu, dan dimmer sebagai pengontrol lampu.
Secara umum, terdapat tiga macam lampu, yaitu
  1. lampu cahaya umum: jenis-jenis lampu biasa, lampu kerja, dan lampu “flood”
  2. lampu cahaya khusus: jenis-jenis lampu spot, seperti “ellipsoidal”, “lekolites”, “spherical”, dan “mirror”
  3. lampu cahaya campuran: jenis-jenis lampu strip, seperti lampi border, lampu kaki, lampu “backing”, lampu siklorama

Tiga macam lampu itu memiliki sifatnya masing-masing. Lampu cahaya memiliki sifat cahaya yang memencar, disebabkan oleh cahaya yang keluar dari lampu hanya dipantulkan  melalui reflektor menembus cahaya pada kaca lampu. Sedangkan pada jenis lampu khusus, cahaya yang keluar dari lampu setelah dipantulkan melalui reflektor kemudian dibiaskan melalui lensa. Pembiasan melalui lensa tersebut menyebabkan sorotan cahayanya terpadu dan keluar dengan tajam. Pada lampu campuran sifatnya seperti lampu umum, hanya setelah cahaya terpantul melalui reflektor kemudian dibiaskan melalui kaca lampu yang berwarna-warni, satu lampu satu warna, biasanya merah, hijau, putih atau amber.
Beberapa jenis-jenis lampu secara khusus dijelaskan di bawah ini.
  1. lampu cahaya umum
  2. lampu cahaya campuran (strip)
  3. lampu cahaya khusus(fresnellites)
  4. lampu cahaya khusus (lekolites) (lihat lampiran 1)

Tipe-tipe lampu menurut petunjuk ukurannya, terapat tiga tipoe lensa yang berbeda.
a.       lampu spot lensa konveks
1.      lensa 20 cm 1000-2000 watt
2.      lensa 9 cm 500-1000 watt
3.      lensa 7,5 cm 250-400 watt
b.      lampu spot lensa step (fresnell)
1.      lensa 21/24 cm 5000 watt
2.      lensa 12,5/18 cm 2000 watt
3.      lensa 12 cm 1000-2000 watt
4.      lensa 9 cm 250-750 watt
5.      4,5 cm 100 watt
c.             1. 18 cm 300-5000 watt 10-120 beam
2.      12 cm 1000-2000 watt 20-240 beam
3.      12 cm 250-750 watt 15-180 beam
4.      18 cm 250-750 watt 26-340 beam
5.      18 cm 300-5000 watt 10-450 beam (lihat lampiran)

Sarana Pengendali Lampu
Sarana pengendali lampu pada dasarnya terdapat empat hal penting, yaitu
1.      intensitas
Untuk mengendalikan cahaya lampu dari terang ke gelap atau gelap ke terang biasanya dipergunakan alat yang disebut dimmer. Dengan alat ini, masing-masing satuan lampu yang diapsang di atas pentas dapat dikendalikan mulai dari pencahayaan penuh, perlahan-lahan surut, sampai mati sama sekali, dan sebaliknya. Yang menentukan intensitas cahaya lampu pentas selain dimmmer juga kekuatan lampunya (watt-nya) dan dimensi dari perumahan lampu itu.
Seorang penata cahaya dapat mengatur intensitas paling tinggi yang diperlukan bagi masing-masing daerah panggung yang dikehendaki pencahayaannya. Tiap-tipa saluran dimmer dapat digunakan untuk memberi keseimbangan intensitas cahay tersebut dari setiap sumbernya. Secara ideal diharapkan bahwa skeneri (suasana gerak-gerik di atas pentas) setiap adegan dapat dihasilkan dari pencahayaan masing-masing sumbernya. Adegan berikutnya mungkin akan terdiri dari hasil pencahayaan yang berbeda susunan intensitasnya meskipun sering dipergunakan dalam asluran dimmer yang sama.

2.      warna
Warna juga penting peranannya sebagai alat pengendali intensitas cahaya. Di negara teklnologi maju yang telah lama menggunakan intensitas cahaya listrik sebagai alat utama cahaya panggung, pada abad XV tidak saja membedakan intensitas cahaya lampu antara komedi dan tragedi, akan tetapi juga membedakan tata wana cahayanya. Warna-warna hangat dipergunakan untuk cahaya komdei, sedangkan warna dingin dipergunakan untuk cahaya tragedi. Konsepsi warna demikian itu masih secara umum dan masih banyak dipergunakan hingga pada saat ini, namun juga banyak sekali kejutan-kejutan warna cahaya yang diciptakan secara cerdik yang menjadi tantangan.
Penggunaan warna cahaya di panggung sangat menarik oleh karena sifat-sifatnya yang unik. Di satu pihak ia memiliki sifat objektif oleh karena takarannya sudah pasti, misalnya, sumber cahayanya, kekuatan lampunya, perumahan lampunya, media atau filter (saringan) warnanya, semuanya sudah pasti. Namun, sorotan warna cahaya lampu itu ketika memantul dari benda atau pemeran yang kena sorot, pantulan warnanya yang sampai mata penonton bisa berubah.
Di lain pihak, warna memiliki sifat subjektif atau memiliki faktor psikologis karena kemauan sang sutradara yang lebih tertarik kepada pantulan warna-warna para pemeran di mata penonton. Dengan demikian, diperlukan kemahiran tersendiri bagi seorang penata cahaya untuk mengolah faktor-faktor objketif dan subjektif. Tidak saja diperlukan pengetahuan yang mendalam, akan tetapi juga pengalaman yang matang untuk mendapatkan hasil yang sebaik-baiknya.

3.      distribusi
Distribusi adalah kepekatan, penyebaran, dan arah cahaya lampu. Hal ini akan berhubungan pula dengan banyak sedikitnya jumlah lampu, banyak sedikitnya jummla tipe-tipe peralatan lampu, dan penempatan kedudukan lampu itu. Kualitas distribusi cahaya lampu teristimewa diberikan oleh masing-masing tipe peralatannya (lampu cahaya khusus atau lampu cahaya umum), besar kecilnya cahaya ditentukan oleh penggunaan dimmer, tajam atau lembutnya garis cahaya tergantung dari sudut datangnya cahaya ke sasaran, dan lain sebagainya. Masing-masing peralatan bergantung dari tipenya membentuk berbagai efek pencahayaan. Tempat kedudukan lampu-lampu itu terarah menurut kemamuan penata cahaya berdasarkan atas plot cahaya (light plot). Cahaya cerah diarahkan ke sana, cahaya redup di arahkan kemari, dan seterusnya yang semuanya diarahkan dan disusun menuju sasaran platis dan komposisi yang berefek visual.
Ada tiga perangkat pengendali distribusi cahaya lampu yang saling berhubungan, yaitu
1.      perangkat pengendali lampu umum yang menghasilkan cahaya yang memencar
2.      perangkat pengendali lampu khusus yang memiliki cahaya mengempal, dan
3.      perangkat pengendali yang berada pada berbagai warna cahaya yang tersorot ke permukaan objek yang sama.
Fakta membuktikan bahwa skeneri, kostum, peralatan, dan bahkan tata rias para pemeran memiliki berbagai kemampuan menyerap danm memantulkan cahaya lampu yang perlu dipertimbangkan. Hal ini sangat penting untuk diperhitungkan dalam distribusi cahaya dalam sebuah peemntasan. Bahkan seorang pemeran yang bergerak di atas pentas dapat merubahj distribusi cahaya apabila tidak diperhitungkan sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh segenap tubuh, kostum, dan peralatan yang dibawanya aadalah pemantul cahaya seperti halnya bagian set yang lain.

4.      gerakan
Sarana pengendali lampu yang terakhir adalah gerakan, yaitu perubahan satu atau lebih kualitas cahaya. Gerakan cahaya lampu ini bisa terjadi oleh karena beberapa hal. Gerakan cahaya lampu ini bisa terjadi oleh karena beberapa hal. Gerakan cahaya lampu yang sengaja digerakkan oleh awak panggung (manual) untuk mengikuti gerakan pemeran (biasanya disebut follow spot). Kemudian ada gerakan cahaya lampu yang diatur secara mekanis (banyak digunakan lampu disko). Di samping itu, ada pula gerakan cahaya lampu meremang (dim turun) dan emnerang (dim naik), yaitu kecenderungan pengaturan gerakan cahaya lampu melalui alat dimmer yang penanganannya hanya dapat dimungkinkan melalui induk mekanis atau alat elektris. Hanya dengan alat elektronis modern, hal ini bisa dilaksanakan dengan baik. Satu orang operator pengendali lampu (manual) dapat menangani tidak lebih dari tiga atau empat bilah tahanan (resistensi) atau autotransformer yang terdapat pada tangan-tangan (handle) dimmer dan itupun terletak dalam kelompok yang berdekatan. Gerakan cahaya pada saat pertunjukan sedang berjalan harus dikerjakan dengan cermat. Apabila tidak, dikhawatirkan akan menyesatkan dan luput dari nilai-nilai dramatik yang akan dicapai.
Selain itu, ruang operator lampu dengan orang yang mengendalikan lampu harus memiliki pandnagan penuh ke atas panggung. Dengan demikia, ia dapat mengoordinasikan gerakan-gerakan cahaya atau perubahan cahaya dengan gerak-geriknya. Gerakan cahaya lampu akan memberikan kualitas dinamis cahaya berbagai lakon apabila ia mengikuti pola-pola komposisi yang bagus yang dibuat berdasarkan nilai rasa puisi, musik, visual, serta kadar pertunjukkan (rasa teater).



Teori Warna dalam Desain

Meskipun ada banyak alat di luar sana untuk membantu bahkan yang paling tak berseni dari kita untuk menciptakan visual yang menarik, beberapa bagian dari desain grafis mengambil latar belakang pengetahuan yang lebih sedikit.
Mengambil memilih warna yang tepat, misalnya. Ini adalah sesuatu yang mungkin tampak mudah pada awalnya, tetapi ketika Anda menatap roda warna, Anda akan berharap Anda memiliki beberapa informasi tentang apa yang Anda cari di. 
Nah, pertimbangkan ini tentu saja pengantar untuk teori warna. Baca terus untuk mengetahui tentang syarat, alat, dan tips yang harus Anda ketahui untuk memilih warna terbaik untuk desain Anda.

Warna Teori 101

Mari kita pertama kembali ke kelas seni SMA untuk membahas dasar-dasar warna.
Ingat mendengar tentang warna primer, sekunder, dan tersier? Baik. Mereka cukup penting jika Anda ingin memahami, baik, segala sesuatu tentang warna.

Primer, sekunder, dan tersier Warna

Warna primer merah, kuning, dan biru. Pikirkan tentang mereka seperti jika Anda menggunakan cat adalah  warna yang tidak dapat dibuat dengan menggabungkan dua warna lainnya.
Warna Sekunder , di sisi lain, adalah tiga (hijau, ungu, oranye) warna yang dibentuk dengan menggabungkan warna-warna primer. 
Warna tersier dibuat ketika Anda mencampur warna primer dengan warna sekunder. 
Dari sini, warna menjadi sedikit lebih rumit. Dan jika Anda ingin belajar bagaimana para ahli memilih warna dalam desain mereka, Anda harus terlebih dahulu memahami semua komponen lain dari warna.

Semua Warna di Antara

Oke, bagus. Jadi sekarang Anda tahu apa yang "utama" warna, tetapi Anda dan saya tahu bahwa memilih warna, terutama pada komputer, memiliki lebih banyak dari berbagai dari 12 warna dasar.
Itu karena Anda dapat membuat lebih cerah, lebih ringan, lebih lembut, dan lebih gelap warna dengan mencampur putih, hitam, dan abu-abu dengan warna asli. Anda juga berakhir dengan istilah yang berbeda untuk jenis warna:
Hue: Hue cukup banyak identik dengan apa yang sebenarnya kita maksudkan ketika kita mengatakan kata "warna." Semua warna primer dan sekunder, misalnya, adalah "warna."types_of_colors.png
Shade: Anda mungkin mengenal istilah "bayangan" karena itu digunakan cukup sering untuk menyebut versi terang dan gelap dari rona yang sama. Tapi sebenarnya, teduh adalah teknis warna yang Anda dapatkan ketika Anda menambahkan hitam untuk setiap rona diberikan.Berbagai "nuansa" hanya merujuk kepada berapa banyak hitam Anda menambahkan.
Tint: Sebuah warna adalah kebalikan dari warna, tetapi orang tidak sering membedakan antara bayangan warna dan warna warna ini. Anda mendapatkan warna yang berbeda ketika Anda menambahkan putih ke warna. Jadi, warna dapat memiliki berbagai baik nuansa dan tints.
Nada (atau Saturation): Anda juga dapat menambahkan kedua putih dan hitam untuk warna untuk menciptakan nada. Nada dan saturasi dasarnya berarti hal yang sama, tetapi kebanyakan orang akan menggunakan saturasi jika mereka sedang berbicara tentang warna yang diciptakan untuk gambar digital. Nada akan digunakan lebih sering untuk lukisan.

Menambah dan Mengurangkan Warna

Jika Anda pernah bermain-main dengan warna pada setiap program komputer, Anda mungkin pernah melihat sebuah modul yang tercantum RGB atau CMYK warna dengan beberapa nomor di samping huruf.
Pernah bertanya-tanya apa surat-surat artinya?

CMYK

CMYK adalah singkatan dari Cyan, Magenta, Yellow, Key (Black). Mereka juga terjadi untuk menjadi warna yang terdapat pada kartrid tinta untuk printer Anda. Itu kebetulan.
CMYK adalah model warna subtraktif. Ini disebut bahwa karena Anda harus  mengurangi warna untuk mendapatkan putih. Itu berarti yang terjadi adalah sebaliknya - lebih warna yang Anda tambahkan, semakin dekat Anda menjadi hitam. Membingungkan, bukan?
Pikirkan tentang mencetak selembar kertas. 
Ketika Anda pertama kali meletakkan selembar dalam printer, Anda biasanya mencetak pada selembar kertas putih. Dengan menambahkan warna, Anda menghalangi panjang gelombang putih dari mendapatkan melalui.
Kemudian, katakanlah Anda menempatkan potongan dicetak kertas kembali printer, dan mencetak sesuatu di atasnya lagi. Anda akan melihat daerah yang telah dicetak pada dua kali cenderung warna lebih dekat ke hitam.
Saya merasa lebih mudah untuk berpikir tentang CMYK dalam hal jumlah yang sesuai. CMYK bekerja pada skala 0 sampai 100. Jika C = 100, M = 100, Y = 100, dan K = 100, Anda berakhir dengan warna hitam. Tapi, jika semua empat warna sama 0, Anda berakhir dengan benar putih. 

RGB 

model warna RGB, di sisi lain, dirancang untuk menampilkan elektronik, termasuk komputer.
RGB adalah singkatan dari Merah, Hijau, Biru, dan didasarkan pada model warna aditif gelombang cahaya. Ini berarti, semakin banyak warna yang Anda tambahkan, Anda semakin dekat menuju putih.
Untuk komputer, RGB dibuat menggunakan skala dari 0 sampai 255. Jadi, hitam akan menjadi R = 0, G = 0, dan B = 0. Putih akan R = 255, G = 255, dan B = 255. 
Ketika Anda membuat warna pada komputer, modul warna Anda biasanya akan mencantumkan kedua RGB dan nomor CMYK. Dalam prakteknya Anda dapat menggunakan salah satu untuk menemukan warna, dan model warna lainnya akan menyesuaikan sesuai.
Namun, banyak program web hanya akan memberikan nilai-nilai RGB atau kode HEX (kode ditugaskan untuk warna untuk CSS dan HTML).Jadi, jika Anda sedang merancang gambar digital, RGB adalah mungkin Anda terbaik untuk memilih warna. 

Membuat Skema Warna

Sekarang kita punya semua dasar-dasar keluar dari jalan, mari kita bicara tentang bagaimana untuk benar-benar menggunakan pengetahuan baru ditemukan ini.
Anda mungkin telah melihat sebelumnya bahwa beberapa warna tampak hebat bersama-sama dan lain-lain ... hanya tidak. Warna-warna yang kita pilih dapat membantu meningkatkan desain, atau dapat mengambil dari desain.
Ketika Anda mencari tahu bagaimana merancang grafis, penting untuk diingat bahwa bagaimana kita memandang warna tergantung pada konteks di mana kita melihatnya.
Konteks warna mengacu pada bagaimana kita memandang warna karena mereka kontras dengan warna lain.
Lihatlah pasang lingkaran dalam contoh di bawah ini untuk melihat apa yang saya maksud. 
Tengah dari masing-masing lingkaran adalah sama ukuran, bentuk, dan warna. Satu-satunya hal yang berubah adalah warna latar belakang. Namun, lingkaran tengah muncul lebih lembut atau cerah tergantung pada warna kontras di balik itu. Anda bahkan mungkin melihat gerakan atau kedalaman perubahan hanya berdasarkan satu perubahan warna.
Hal ini karena cara di mana kita menggunakan dua warna bersama-sama mengubah cara kita mengartikannya. Jadi, ketika Anda memilih warna untuk desain grafis Anda, berpikir tentang berapa banyak kontras Anda ingin seluruh desain. 
Misalnya, jika Anda membuat bar chart sederhana, akan Anda ingin latar belakang gelap dengan bar gelap? Mungkin tidak. Anda akan paling mungkin ingin membuat kontras antara bar dan latar belakang itu sendiri karena Anda ingin pemirsa untuk fokus pada bar, tidak latar belakang.
Memilih warna dengan kontras tinggi, bagaimanapun, tidak selalu sesulit memilih warna yang terlihat baik bersama-sama.
Bagi saya, ini adalah di mana memilih warna paling sulit. Aku bisa menghabiskan berjam-jam memilih warna untuk infografis hanya karena dibutuhkan waktu untuk mendapatkan merasakan apa yang tampak terbaik bersama-sama. 
Pada kenyataannya, meskipun, saya biasanya tidak memiliki jam untuk menghabiskan hanya memilih warna. (Dan itu mungkin akan membuang-buang waktu bahkan jika aku punya beberapa jam.)
Untungnya, ada aturan logis untuk cara membuat skema warna yang bekerja sama.

Skema Warna analog

skema warna analog dibentuk oleh pasangan satu warna utama dengan dua warna langsung sebelahnya pada roda warna. Anda juga dapat menambahkan dua warna tambahan (yang ditemukan di samping dua warna luar) jika Anda ingin menggunakan skema lima warna bukan hanya tiga warna.
struktur analog tidak membuat tema dengan warna kontras tinggi, jadi mereka biasanya digunakan untuk membuat lebih lembut, desain kurang kontras. Misalnya, Anda bisa menggunakan struktur analog dengan membuat skema warna dengan musim gugur atau musim semi warna. 
Saya ingin menggunakan skema warna ini untuk membuat hangat (merah, jeruk, dan kuning) atau pendingin (ungu, biru, dan hijau) warna palet seperti di bawah. Tidak ada kontras tinggi antara warna-warna ini, tetapi mereka tidak hanya terlihat bagus bersama-sama?
Saya mungkin akan menggunakan palet ini untuk merancang sebuah gambar daripada grafik infografis atau bar seperti yang saya ingin semua elemen dalam gambar untuk berbaur bersama-sama baik.

Skema Warna monokromatik

Menggunakan skema monokromatik memungkinkan Anda membuat skema warna berdasarkan berbagai nuansa dan tints dari satu warna. Meskipun tidak memiliki kontras warna, sering berakhir tampak sangat bersih dan dipoles. Hal ini juga memungkinkan Anda untuk dengan mudah mengubah gelap dan terang dari warna Anda.
Saya suka menggunakan skema warna monokromatik untuk diagram dan grafik, tetapi hanya saat membuat kontras tinggi tidak diperlukan. Namun, skema monokromatik tidak cenderung untuk "pop," jadi jika Anda sedang mencari skema warna yang cerah dan menarik perhatian, yang satu ini tidak Anda terbaik. 

Skema Warna triadic

skema warna triadic menawarkan kontras skema warna yang tinggi sementara tetap mempertahankan nada yang sama. skema warna triadic dibuat dengan memilih tiga warna yang sama ditempatkan di garis di sekitar roda warna.
skema warna triad yang besar jika Anda ingin kontras, tetapi mereka juga bisa kuat jika semua warna Anda yang dipilih pada titik yang sama dalam garis sekitar roda warna. 
Menundukkan beberapa warna Anda dalam skema triadic, Anda dapat memilih salah satu warna dominan dan menggunakan orang lain hemat, atau hanya menundukkan dua warna lainnya dengan memilih warna yang lebih lembut.
Skema warna triadic tampak hebat di grafis seperti bar atau pie chart karena menawarkan kontras yang Anda butuhkan untuk membuat perbandingan. 
Namun, jika saya menggunakan skema warna ini untuk menciptakan sebuah infografis, aku akan lebih cenderung memilih satu warna sebagai warna latar belakang, seperti hijau kuning atau cahaya, dan lebih gelap warna kontras sebagai warna dominan. Saya kemudian mungkin menggunakan tiga warna lain sebagai aksen di seluruh. Dengan mengubah meningkatkan intensitas warna dalam desain, saya dapat menyoroti poin penting dan takeaways.

Skema Warna komplementer

Anda mungkin telah menebak, tapi skema warna komplementer berdasarkan penggunaan dua warna di seberang satu sama lain pada roda warna dan tints yang relevan dari warna-warna.
Skema warna komplementer memberikan jumlah terbesar dari kontras warna. Karena itu, Anda harus berhati-hati tentang bagaimana Anda menggunakan warna komplementer dalam suatu skema.  Yang terbaik untuk menggunakan satu warna dominan dan menggunakan warna kedua sebagai aksen dalam desain Anda.
Skema warna komplementer juga bagus untuk diagram dan grafik. kontras tinggi membantu Anda menyorot poin penting dan takeaways.
Namun, jika saya harus menggunakan warna-warna ini dalam infografis, aku mungkin perlu menggunakan warna yang jauh lebih ringan untuk latar belakang yang sebenarnya. Dapatkah Anda bayangkan memilih salah satu jeruk sebagai latar belakang dengan blues sebagai aksen dan teks? Itu mungkin akan terlalu kuat dan sulit untuk dibaca.

Membagi Skema Pelengkap Warna

Sebuah perpecahan skema saling melengkapi mencakup satu warna dominan dan dua warna yang berbatasan langsung dengan pelengkap warna dominan. Hal ini menciptakan palet warna lebih bernuansa dari skema warna komplementer sementara masih tetap mempertahankan manfaat dari warna kontras.
Perpecahan skema warna komplementer bisa sulit untuk menyeimbangkan dengan baik karena tidak seperti skema warna analog atau monokromatik, warna yang digunakan semua memberikan kontras (mirip dengan skema saling melengkapi). 
Saya bisa membayangkan menggunakan skema warna komplementer perpecahan berikut dalam berbagai cara. Saya bisa menggunakan ini dalam bagan atau grafik karena itu memberi saya kontras saya butuhkan dan warna tetap menarik secara visual. 
Saya juga bisa membayangkan menggunakan warna-warna ini dalam infografis, meskipun saya akan bermain-main dengan warna sedikit lebih untuk melihat pasangan terlihat terbaik bersama-sama. 
Aspek positif dan negatif dari perpecahan model warna komplementer adalah bahwa Anda dapat menggunakan dua warna dalam skema dan kontras yang besar ... tapi itu juga berarti itu juga bisa sulit untuk menemukan keseimbangan yang tepat antara warna. Akibatnya, Anda mungkin berakhir bermain-main dengan yang satu ini sedikit lebih untuk menemukan kombinasi yang tepat dari kontras.
Tidak peduli yang skema warna yang Anda pilih, mencoba dan ingatlah apa kebutuhan grafis Anda. Jika Anda perlu membuat kontras, kemudian pilih skema warna yang memberikan itu. Di sisi lain, jika Anda hanya perlu untuk menemukan yang terbaik "versi" dari warna-warna tertentu, kemudian bermain-main dengan skema warna monokromatik untuk menemukan nuansa yang sempurna dan tints. 
Saya telah menemukan bahwa hanya memahami bagaimana skema warna yang dibangun pergi jauh untuk membantu saya memilih skema warna yang tepat. Jika saya hanya berpikir: "Apa tujuan dari grafik ini?" Saya dapat mulai untuk menentukan berapa banyak (atau sedikit) kontras saya butuhkan.
Ingat, jika Anda membangun sebuah skema warna dengan lima warna, itu tidak berarti Anda harus menggunakan semua lima. Kadang-kadang hanya memilih dua warna dari skema warna terlihat jauh lebih baik daripada menjejalkan semua lima warna bersama-sama dalam satu grafik.

warna Alat

Ada sudah banyak teori dan informasi praktis untuk benar-benar memahami mana warna pergi terbaik bersama-sama dan mengapa. Tapi ketika datang ke tugas yang sebenarnya memilih warna saat Anda sedang merancang, itu selalu merupakan ide bagus untuk memiliki alat untuk membantu Anda benar-benar melakukan pekerjaan dengan cepat dan mudah. 
Untungnya, ada sejumlah alat untuk membantu Anda menemukan dan memilih warna untuk desain Anda. 

Adobe Color

Salah satu alat warna favorit saya untuk menggunakan sementara saya sedang merancang sesuatu - apakah itu sebuah infografis atau hanya pie chart - adalah Adobe Color (sebelumnya Adobe Kuler).
alat online gratis ini memungkinkan Anda untuk cepat membangun skema warna berdasarkan struktur warna yang dijelaskan sebelumnya dalam posting ini. Setelah Anda memilih warna dalam skema yang Anda ingin, Anda dapat copy dan paste HEX atau kode RGB ke dalam program apa pun yang Anda gunakan.
Ia juga memiliki ratusan skema warna premade bagi Anda untuk menjelajahi dan digunakan dalam desain Anda sendiri. Jika Anda adalah pengguna Adobe, Anda dapat dengan mudah menyimpan tema Anda ke akun Anda.  

Ilustrator Warna Gratis

Saya menghabiskan banyak waktu di Adobe Illustrator, dan salah satu fitur yang saya paling sering digunakan adalah panduan warna. Panduan warna memungkinkan Anda untuk memilih satu warna, dan secara otomatis akan menghasilkan skema lima warna untuk Anda. Ini juga akan memberi Anda berbagai tints dan nuansa untuk setiap warna dalam skema.
Jika Anda beralih warna utama Anda, panduan warna akan mengganti sesuai warna dalam skema itu. Jadi jika Anda telah memilih skema warna komplementer dengan warna utama biru, setelah Anda beralih warna utama Anda menjadi merah, warna komplementer akan juga beralih dari oranye ke hijau.
Seperti Adobe Color, panduan warna memiliki sejumlah mode preset untuk memilih jenis skema warna yang Anda inginkan. Hal ini membantu Anda memilih skema warna gaya yang tepat dalam program Anda sudah menggunakan. 
Setelah Anda telah membuat skema warna yang Anda inginkan, Anda dapat menyimpan skema yang di "Color Themes" modul untuk Anda untuk menggunakan seluruh proyek atau di masa depan.

Preset Guides Warna

Jika Anda bukan pengguna Adobe, Anda mungkin menggunakan produk Microsoft Office setidaknya sekali. Semua produk Office memiliki warna preset yang dapat Anda gunakan dan bermain-main dengan membuat skema warna. PowerPoint juga memiliki sejumlah skema warna preset yang dapat Anda gunakan untuk menarik inspirasi untuk desain Anda.
Dimana skema warna yang terletak di PowerPoint akan tergantung pada versi yang Anda gunakan, tapi setelah Anda menemukan warna "tema" dokumen Anda, Anda dapat membuka preferensi dan menemukan RGB dan HEX kode untuk warna yang digunakan. 
Anda kemudian dapat copy dan paste kode yang akan digunakan dalam program apa pun yang Anda gunakan untuk melakukan pekerjaan desain Anda. 




Top ↑ About Us Contact Privacy Policy

Copyright 2017 Multimedia Indonesia
Blog Template - By Rizky Mauludani