Cahaya merupakan gelombang
elektromagnestis yang diterima oleh indera penglihat (mata) yang kemudian
diteruskan ke otak yang akan merespon, menanggapi ransangan cahaya terebut.
Sederhanya, tanpa cahaya maka benda tidak akan kelihatan. Atas dasar itulah,
produksi film dan video memerlukan cahaya agar subyek bisa terlihat.
Pencahayaan televisi dan film memiliki fungsi-fungsi berikut:
• Menyinari obyek/subyek
• Menciptakan gambar yang artistik,
• Menghilangkan bayangan yang tidak perlu
• Membuat efek khusus.
Menyinari objek artinya memberikan pencahyaan agar objek atau subjek bisa terlihat jelas sesuai konsep film itu sendiri. Tidak semua bayangan itu diperlukan dan tidak semua bayangan tidak diperlukan. Dengan pencahayaan tetentu bayangan bisa dihilangkan, dikurangi,atau bahkan ditambah. Perlu tidaknya bayangan atau shadow, lagi-lagi sangat tergantung dari konsep film itu sendiri.
Three Points Lighting
Ini sudah menjadi rumusan atau formula dasar sebuah pencahayaan dalam produksi video, film, dan foto. Tiga poin penting itu terdiri atas : Key Light, Fill Light, Back Light.
Key Light adalah pencahayaan utama yang diarahkan pada objek. Keylight merupakan sumber pencahayaan paling dominan. Biasanya keylight lebih terang dibandingkan dengan fill light. Dalam desain 3 poin pencahyaan, keylight ditempatkan pada sudut 45 derajat di atas subjek.
Fill Light merupakan pencahyaan pengisi, biasanya digunakan untuk menghilagkan bayangan objek yang disebabkan oleh key light. Fill light ditempatkan berseberangan dengan subyek yang mempunyai jarak yang sama dengan keylight. Intensitas pencahyaan fill light biasanya setengah dari key light.
Back Light, pencahayaan dari arah belakang objek, berfungsi untuk meberikan dimensi agar subjek tidak “menyatu” dengan latar belakang. Pencahyaan ini diletakkan 45 derajat di belakang subyek. Intensitas pencahyaan backlight sangat tergantung dari pencahayaan key light dan fill light, dan tentu saja tergantung pada subyeknya. Misal backlight untuk orang berambut pirang akan sedikit berbeda dengan pencahayaan untuk orang dengan warna rambut hitam.
Selain 3 poin pencahayaan tadi masih ada jenis pencahyaan lainnya, yakni Background Light dimaksudkan agar setting/panggung tetap bisa kelihatan dengan baik.
Arah Cahaya
Arah cahaya dari pencahayaan akan bergantung pada ketinggian dan sudut dari sumber cahaya tadi. Dari atas, bawah, atau rata dengan obyek? Dengan demikian kita akan tahu bayangan yang dihasilkan cahaya tadi jatuh dimana. Peletakan sumber cahaya di atas subyek akan menghasilkan efek yang berbeda jika dibandingkan dengan peletakkan sumber cahaya dari arah bawah subyek. Arah pencahyaan ini biasanya disebut sebagai down angle dan up angle. Dengan down angle akan menghasilkan bayangan yang jatuh kea rah tubuh (kalau subyeknya orang). Sebagai contoh, konsep down angle bisa dilakukan pada scene interograsi, akan kelihatan dramatis. Sedangkan up angle akan menghasilkan pencahayaan yang kurang lazim, namun dengan penempatan pencahayaan seperti ini subyek akan kelihatan powefull dan gagah.
Pencahayaan televisi dan film memiliki fungsi-fungsi berikut:
• Menyinari obyek/subyek
• Menciptakan gambar yang artistik,
• Menghilangkan bayangan yang tidak perlu
• Membuat efek khusus.
Menyinari objek artinya memberikan pencahyaan agar objek atau subjek bisa terlihat jelas sesuai konsep film itu sendiri. Tidak semua bayangan itu diperlukan dan tidak semua bayangan tidak diperlukan. Dengan pencahayaan tetentu bayangan bisa dihilangkan, dikurangi,atau bahkan ditambah. Perlu tidaknya bayangan atau shadow, lagi-lagi sangat tergantung dari konsep film itu sendiri.
Three Points Lighting
Ini sudah menjadi rumusan atau formula dasar sebuah pencahayaan dalam produksi video, film, dan foto. Tiga poin penting itu terdiri atas : Key Light, Fill Light, Back Light.
Key Light adalah pencahayaan utama yang diarahkan pada objek. Keylight merupakan sumber pencahayaan paling dominan. Biasanya keylight lebih terang dibandingkan dengan fill light. Dalam desain 3 poin pencahyaan, keylight ditempatkan pada sudut 45 derajat di atas subjek.
Fill Light merupakan pencahyaan pengisi, biasanya digunakan untuk menghilagkan bayangan objek yang disebabkan oleh key light. Fill light ditempatkan berseberangan dengan subyek yang mempunyai jarak yang sama dengan keylight. Intensitas pencahyaan fill light biasanya setengah dari key light.
Back Light, pencahayaan dari arah belakang objek, berfungsi untuk meberikan dimensi agar subjek tidak “menyatu” dengan latar belakang. Pencahyaan ini diletakkan 45 derajat di belakang subyek. Intensitas pencahyaan backlight sangat tergantung dari pencahayaan key light dan fill light, dan tentu saja tergantung pada subyeknya. Misal backlight untuk orang berambut pirang akan sedikit berbeda dengan pencahayaan untuk orang dengan warna rambut hitam.
Selain 3 poin pencahayaan tadi masih ada jenis pencahyaan lainnya, yakni Background Light dimaksudkan agar setting/panggung tetap bisa kelihatan dengan baik.
Arah Cahaya
Arah cahaya dari pencahayaan akan bergantung pada ketinggian dan sudut dari sumber cahaya tadi. Dari atas, bawah, atau rata dengan obyek? Dengan demikian kita akan tahu bayangan yang dihasilkan cahaya tadi jatuh dimana. Peletakan sumber cahaya di atas subyek akan menghasilkan efek yang berbeda jika dibandingkan dengan peletakkan sumber cahaya dari arah bawah subyek. Arah pencahyaan ini biasanya disebut sebagai down angle dan up angle. Dengan down angle akan menghasilkan bayangan yang jatuh kea rah tubuh (kalau subyeknya orang). Sebagai contoh, konsep down angle bisa dilakukan pada scene interograsi, akan kelihatan dramatis. Sedangkan up angle akan menghasilkan pencahayaan yang kurang lazim, namun dengan penempatan pencahayaan seperti ini subyek akan kelihatan powefull dan gagah.
Kualitas Cahaya Kualitas pencahayaan berkaitan dengan keras atau lembutnya pencahyaan itu sendiri. Secara garis besar ada dua kualitas pencahayaan, yaitu hard light dan soft light. Hard light mempunyai karakteristik pencahyaan yang kuat dimana shadow atau bayangan lebih terlihat jelas. Softlight memiliki karakter sebaliknya, antara pencahyaan dengan bayangan hanya memiliki perbedaan yang tipis.
Rasio Pencahayaan
Lighting Ratio merupakan perbandingan antara brightness dan lightnest. Misalnya perbandingan 2:1, dimana pencahayaan area terang dua kali lipat dibanding area gelap. Teknologi video memungkinkan sampai pada rasio 4:1, area terang memiliki intensitas 4 kali lebih terang dibandingkan area gelap. Jika lebih dari itu, maka unsur detail bayangan atau shadow akan hilang.
Kontrol Cahaya
Ini merupakan metode untuk menambah atau mengurangi pencahayaan dari sumber cahaya. Penambahan atau pengurangan ini untuk menghasilkan efek tertentu. Misalnya efek cahaya matahari yang memancar masuk pada jendela kamar tidur, digunakan translucent yang ditempelkan dekat sumber cahaya.
Mengukur Intensitas
Intensitas cahaya yang yang dihasilkan dari key light, fill light,serta backlight bisa diukur oleh sebuah alat yakni Lightmeter. Ada dua jenis alat ini yaitu Incident and Reflectant. Incident diperuntukkan untuk mengukur intensitas cahaya yang “jatuh” pada subjek. Sedangkan Reflectant dipergunakan untuk mengukur intensitas cahaya yang dipantulkan oleh subyek.
Jenis-Jenis Lighting Banyak sekali jenis lampu yang digunakan dalam proses pengambilan gamar atau shooting. Jenis lampu itu terdiri atas :
* Blonde :1000-2000 watt, biasanya digunakan sebagai pencahayaan flood untuk area yang luas
* Readhead : 650 – 1000 watt, digunakan sebagai key flood untuk area yang luas
* Pepper Light : 100 – 1000 watt, lampu dengan intensitas rendah digunakan khusus untuk key atau fill light
* HMI : ini merupakan jenis lampu kualitas tinggi
* Hallogen : 100 – 500 watt, digunakan sebahgai key flood untuk area luas, jenis lampu ini biasanya digunakan untuk produksi dengan budgeting rendah.
* Fresnell : jenis lampu yang memiliki lensa khusus yang memancarkan cahaya
Temperatur Warna
Temperatur Warna merupakan kesan yang ditimbulkan oleh cahaya terhadap sebuah obyek ketika cahaya itu mengenai obyek. Ukuran temperatur warna dinyatakan dalam satuan derajat Kelvin (K). Semakin besar ukuran derajat Kelvin, maka warna obyek semakin putih, kebalikkanya maka obyek akan terlihat semakin menguning.
Aplikasi
Teori memang rada njelimet, bikin kepala nyut-nyutan. Tapi kawan, dengan dasar teori yang kuat, akan membantu kita di lapangan untuk “mempercepat” implementasi ide ke dalam tataran aplikatif. Demikian juga dengan tema cahaya dan pencahayaan kali ini.
Ada
dua jenis pencahayaan yang bisa digunakan dalam pembuatan film, baik fiksi
maupun non fiksi (seperti dokumenter). Jenis pencahayaan tersebut yakni artificial
light (jelasnya ada di tulisan saya sebelumnya) serta available light.
Available light adalah pencahayaan dengan memanfaatkan sumber cahaya yang ada.
Available light di antaranya cahaya matahari, cahaya lampu yang ada di rumah,
cahaya bulan, dan cahaya lampu di jalan. Jadi, available light berkaitan sumber
cahaya yang sudah tersedia dan bagaimana agar sumber cahaya tersebut bisa
digunakan untuk menyinari obyek. Jika hanya ada satu sumber pencahayaan, maka
dipastikan itu sebagai pencahayaan utama atau keylight. Ada tiga point
penting pencahayaan yang disebut three points lighting, tentang sudah
saya jelaskan di lighting part 1. Dalam pemanfaatan available light bisa
dimanfaatkan sebagai key light dan fill light.
Dalam
Ruangan
Pencahayaan
di dalam ruangan/indoor misalnya pencahayaan yang sudah ada (lampu neon atau
lampu pijar). Pencahayaan ini bisa dimanfaatkan untuk keperluan shooting,
walaupun bisa jadi banyak kelemahan, diantaranya intensitas cahaya yang
dihasilkan terlalu rendah untuk kepentingan shooting. Dengan teknologi video
digital hal ini masih bisa diakali dengan menaikan iris, walau demikian
pasti ada batas toleransinya. Ketika kita menaikan f-stop di kamera,
mungkin gambar yang dihasilkan akan tampak grainy/bintik-bintik. Usahakan,
obyek mendapat pencahayaan yang cukup, walaupun tidak selalu solusi yang baik,
coba memindahkan obyek/subyek yang akan anda shoot pada area cukup cahaya
dimana cahaya lampu itu jatuh.
Jika
anda akan shooting di dalam ruang kamar, anda bisa memanfaatkan cahaya matahari
dari luar ruangan. Namun sekali lagi, anda harus mengatur posisi subyek agar
mendapatkan intensitas pencahayaan yang diinginkan.
Ketika
kita akan shooting di luar ruangan/exterior pada siang hari yang harus
diperhatikan adalah arah matahari. Tidak terlalu disarankan untuk shooting dari
jam 11 hingga jam 1 siang, karena cahaya matahari sedang terik-teriknya dan mungkin
berada persis di atas obyek, yang artinya akan menimbulkan bayangan. Untuk
menurunkan intensitas cahaya yang terlalu kuat, anda bisa memanfaatkan filter Neutral
Density/ND yang ada pada kamera. Dengan menggunakan filter ini, cahaya yang
berlebihan akan direduce/dikurangi sehingga menjadi normal. Saran saya, ketika
harus shooting di siang hari dan hanya menggunakan available light, antara jam
2 hingga jam 4 sore. Untuk mengatur arah pencahayaan gunakanlah reflektor.
Menggunakan Reflektor
Reflektor
merupakan sebuah alat untuk merefleksikan atau memantulkan cahaya pada subyek.
Reflektor untuk keperluan shooting (juga pemotretan) sudah banyak didesain oleh
pabrik, tapi beberapa kawan dengan kreatif membuat reflektor sendiri. O’ya
video di bawah saya nemu di youtube bagaimana si bule membuat reflektor, dari
mini dish/parabola kecil dilapisi oleh plastik khusus :
Obyek Bergerak
Jika menggunakan pencahayaan dengan
lighting yang normal/artificial light dimana sumber cahaya bisa digeser untuk
menyesuaikan cahaya yang harus didapatkan oleh obyek/subyek/area shooting kita.
Beda halnya jika kita memanfaatkan available light. Saran saya, gunakanlah iris
secara manual karena dengan demikian kita bisa menyesuaikan sumber cahaya yang
masuk dengan mengontrol irisnya.